Saya ucapkan selamat datang di Blog yang sangat sederhana ini. "iseng-iseng mengisi waktu luang", itulah kata yang tepat untuk menggambarkan blog ini. Saya akan mencoba menyajikan berbagai bacaan mulai dari automotive, sampai CERita koCAK (Cer-Cak)yang membuat Anda "nyengir". Semoga bermanfaat buat teman-teman semua.
Senin, Mei 10, 2010

Menghindari Kejenuhan Berumah Tangga


Apakah kejenuhan mengganggu saat sore yang sedang Anda nikmati dengan suami Anda? Kebersamaan Anda harus terganggu oleh pikiran-pikiran tidak nyaman mengenai pasangan Anda; kehidupan rumah tangga, beban-beban pekerjaan, berlalunya hari, kehadiran anak-anak, dan kebutuhan hidup sehari-hari. Buntutnya, rutinitas sehari-hari yang melulu diisi pembicaraan serupa di antara Anda berdua, di sela pertengkaran kecil dan keutuhan mereka, ditambah keperluan dan beban rumah, dan lain sebagainya.

Dalam sebuah hubungan, siklus naik dan turun pasti bisa datang melanda. Hubungan suami-istri dalam pernikahan pun tak luput dari persoalan tersebut. Dan sulitnya, rasa jenuh pun mampu membawa akibat pada lahirnya sebuah perceraian. Kendati demikian, kejenuhan yang bersifat permanen nampaknya mustahil terjadi. Realita empiris membuktikan, suami-istri yang sudah bercerai dengan cara yang paling menyakitkan sekalipun, masih dibalut kerinduan terhadap mantan pasangannya. Maka, antara suami dan istri yang hidup secara wajar berdampingan, kejenuhan seperti itu adalah hal yang mustahil. Yang mungkin adalah munculnya kebosanan terhadap salah satu bentuk perilaku, perlakuan, sikap atau hal-hal lain yang ada pada pasangan.

Jadi apa yang perlu dilakukan jika ingin terhindar dari kejenuhan?


Liburan bisa bermanfaat, namun Anda berdua tidak perlu menunggu sampai datang hari liburan. Hal yang diperlukan Anda berdua adalah kedekatan maksimal. Untuk mendapatkan hal tersebut, Anda berdua harus komitmen dengan konsep umum yang jauh dari bombastis namun sangat mengena. Yang lebih utama, seorang istri harus mampu bersikap pro-aktif untuk mengatasi persoalan tersebut. Berikut ini 11 cara bagi para istri untuk mengatasi kejenuhan dalam relasi suami-istri, sebagaimana dikutip dari Kaifa Tushbihina Zaujatan Romansiyyah, karya Wafa’ Muhammad:

…Ketika pasangan Anda sampai di rumah setelah bekerja seharian, jadikanlah menit-menit pertama terasa begitu hangat dan romantis. Cara Anda menyambut pasangan Anda akan menciptakan perbedaan besar setiap harinya…

1. Ketika pasangan Anda sampai di rumah setelah seharian bekerja, jadikanlah menit-menit pertama terasa begitu hangat dan romantis. Cara Anda menyambut pasangan Anda akan menciptakan perbedaan besar setiap harinya. Jangan ragu untuk mengucapkan, “Saya mencintaimu,” atau peluk pasangan Anda begitu dia masuk ke dalam rumah. Selain itu, Anda juga bisa memerankan drama spontan. Pada saat suami Anda pulang kerja, Anda bisa menyambutnya dengan kue tar, buku-buku atau novel kegemarannya, dan hal-hal lain yang membahagiakannya. Demikianlah sehingga tercipta suasana riang dan menyenangkan. Setelah itu, setiap topik pembicaraan akan lebih mudah.

2. Atau mandilah berdua; saling membasuh, menggosok, dan bercengkerama, untuk membantu mengendurkan beban secara bersama-sama.

3. Bentuklah teamwork (tim kerja) di dapur untuk menyiapkan hidangan. Misalnya suami Anda bertugas menyiapkan salad atau dish (hidangan) ringan yang dia sukai dan bisa dia sajikan. Sedangkan Anda memasak hidangan utama. Lakukanlah hal tersebut sambil bertukar kata dan pikiran dengan topik-topik sederhana yang menyenangkan, semisal kenangan masa-masa awal pernikahan, dan lainnya. Tentunya hal demikian akan memicu kedekatan emosional lebih erat dan mendorong keakraban.

4. Atau bisa juga, sesekali pesanlah makanan yang disukai Anda berdua dan anak-anak dari sebuah restoran, lantas ciptakan suasana pesta kecil-kecilan semeriah mungkin. Santaplah makanan sembari lesehan dan bermain dengan si kecil atau bersenda gurau dengan anak-anak. Anda dan suami akan menyadari betapa mereka begitu terhibur dan betapa Anda berdua menjadi lebih akrab di sela-sela mereka.

5. Bukalah album foto, ajaklah suami Anda untuk menyelami dan tenggelam dalam kenangan-kenangan pernikahan, bulan madu, kelahiran putra-putri tercinta, atau liburan keluarga.

6. Undanglah teman-teman atau kerabat keluarga untuk makan atau minum teh di rumah Anda. Kendati menyiapkannya membutuhkan kerja keras, namun kebanyakan suami menyatakan bahwa bertemu dengan teman-teman dekat dan kerabat keluarga sangatlah menyenangkan. Suasana silaturahmi bisa memecah kejenuhan dan menambah kedekatan pasutri.

7. Yang terpenting adalah waktu tenang yang berkualitas untuk Anda berdua guna mengatasi kejenuhan dan hal-hal monoton. Seperti membaca buku, menonton film-film bermanfaat, dan lain sebagainya.

8. Bermainlah bersama. Permainan merupakan salah satu sarana bermesraan paling efektif. Pilihlah satu hari dalam sepekan untuk bermain bersama dalam sebuah permainan bercorak persaingan dan kompetisi apa saja setelah makan malam, dan setelah anak-anak tidur. Permainan tersebut akan mencairkan ketegangan dan kejemuan di antara Anda berdua.

Rasulullah bersabda, “Segala bentuk permainan itu batil bagi anak Adam, kecuali tiga perkara : melepaskan panah bagi busurnya, latihan berkuda, dan senda gurau (bermain-main) bersama keluarganya, karena itu adalah hak bagi mereka.”

Ada sisi-sisi hidup ini yang juga harus diisi dengan bagian dari watak dan fitrah manusia yang suka bersukaria. Mengacu pada hadits tadi, bercanda dan bermain-main dengan anak istri memiliki nilai tersendiri. Bila bersama para sahabat, Nabi SAW juga terkadang bercanda dan bergurau, dengan istri-istri beliau tentu saja memberikan porsi lebih. Canda dan gurauan dalam kehidupan rumah tangga bukan saja berfungsi sebagai bumbu, tak jarang ia juga bisa mengurangi kepenatan, mengurangi stress dan kebosanan, serta mencairkan suasana, membina keharmonisan, dan menciptakan suasana yang lebih romantis.

9. Buatlah janji di sela-sela jam kerja suami Anda, cobalah untuk bertemu di taman atau tempat-tempat yang indah.

Singkatnya, jika kebosanan itu timbul dikarenakan rutinitas, maka hal-hal di atas bisa dipraktikkan. Namun, bila kebosanan itu mucul akibat hal-hal yang seyogianya dapat diubah atau divariasikan, hendaknya masing-masing pasutri bersikap kreatif melakukan pegubahan-pegubahan dan modifikasi yang sehat. Maka, seorang suami juga perlu belajar memvariasikan hiburan yang sehat. Seorang istri juga perlu belajar masak memasak secara serius, agar santap malam berlangsung lebih nikmat. Selama itu adalah untuk menyinambungkan keharmonisan hidup berumah tangga, tak ada kata jeda untuk terus bermodifikasi. Asalkan itu diperbolehkan dalam syariat.

Intinya, agar tak dihantui rasa bosan, Anda dan suami ada baiknya melakukan hal yang tidak biasa, namun tetap berpegangan pada Al-Qur’an dan Sunnah Rasul-Nya. Karena Rasulullah bersabda, “Bagi tiap-tiap amal itu ada masa-masa jemunya, dan pada tiap-tiap masa jemu itu ada peralihannya. Barangsiapa yang peralihannya pada sunnahku, maka sesungguhnya dia telah memperoleh petunjuk, dan barangsiapa yang peralihannya kepadaku selain sunnahku, maka sesungguhnya dia telah tersesat.” (HR. Al-Bazar). [ganna pryadha/voa-islam.com]

0 comments: