JAKARTA (voa-islam.com) – Masyarakat dihebohkan beredarnya warning berantai yang melarang memakai baju hitam selama empat hari karena cuaca sedang ekstrim. Peringatan tersebut tersebar luas melalui sms maupun postingan milis dan facebook di internet.
Sebuah pesan singkat yang beredar luas hari ini menyebutkan, masyarakat diimbau untuk tidak memakai pakaian berwarna hitam. Alasannya, menurut pesan tak bertuan tersebut, karena akan ada peningkatan suhu yang sangat ekstrim selama empat hari ke depan sehingga masyarakat diminta untuk tidak mengenakan pakaian yang mudah menyerap panas, yaitu warna gelap terutama warna hitam.
"Menghimbau untuk empat hari kedepan agar tidak memakai pakaian berwarna terutama hitam dikarenakan matahari sedang mendekati titik terdekat dengan Bumi, dan mengakibatkan kenaikan suhu udara sampai empat derajat celcius," demikian isi pesan singkat yang beredar sejak Senin, (26/4/2010).
Bunyi SMS terdengar serius karena mengatasnamakan lembaga kompeten di bidang ini, yaitu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sehingga bisa dipastikan, mulai banyak masyarakat yang mempercayai isi pesan tersebut.
BMKG Membantah, Jangan Panik!
Menanggapi pesan berantai tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah pihaknya telah mengeluarkan peringatan untuk tidak memakai pakaian hitam selama empat hari ke depan.
Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrim BMKG Kukuh Ribudiyanto mengaku terkejut mendengar kabar tersebut dan langsung menyangkalnya. "BMKG tidak pernah mengeluarkan imbauan seperti itu," kata Kukuh saat dikonfirmasi, Senin (26/4/2010).
Jika pun mengeluarkan informasi terkait peringatan dini cuaca ekstrim, BMKG, menurut Kukuh, tidak langsung mengirimkannya ke masyarakat. "Biasanya kita share informasinya ke Pemerintah Daerah, bagian penanggulangan bencana alam, crisis center atau DPR. Atau jika ingin menyampaikan ke masyarakat, kami kumpulkan rekan-rekan wartawan untuk meneruskan ke mereka," terang Kukuh.
Menanggapi beredarnya pesan tersebut Kukuh meminta masyarakat yang terlanjur mengetahuinya agar tidak panik. Suhu panas paling ekstrim di Indonesia, menurut Kukuh, berada pada kisaran 36 hingga 37 derajat celcius. Bulan lalu, suhu rata-rata di Indonesia sempat mencapai 35 derajat celcius. Menurutnya, kondisi suhu paling ekstrim hingga 37 derajat sangat jarang, terakhir kali terjadi sekitar tiga tahun lalu.
"Perlu diketahui pula, peningkatan suhu sebesar 0,7 derajat saja memerlukan jangka waktu 100 tahun. Jika isi SMS itu menyebutkan terjadi peningkatan suhu sebesar empat derajat celcius, itu tidak benar. Tidak mungkin terjadi peningkatan suhu sebesar itu dalam waktu yang amat singkat," kata Kukuh.
Namun mengingat cuaca panas akhir-akhir ini memang cukup menyengat, Kukuh menyebutkan tidak ada salahnya mengikuti imbauan tersebut.
"Yang dikhawatirkan itu kan radiasi matahari dan sinar ultraviolet yang membahayakan. Tidak ada salahnya melindungi tubuh kita. Namun tidak perlu khawatir, meski mencapai derajat paling ekstrim sekalipun, tidak sampai membuat kita mati," selorohnya.
Sebuah pesan singkat yang beredar luas hari ini menyebutkan, masyarakat diimbau untuk tidak memakai pakaian berwarna hitam. Alasannya, menurut pesan tak bertuan tersebut, karena akan ada peningkatan suhu yang sangat ekstrim selama empat hari ke depan sehingga masyarakat diminta untuk tidak mengenakan pakaian yang mudah menyerap panas, yaitu warna gelap terutama warna hitam.
"Menghimbau untuk empat hari kedepan agar tidak memakai pakaian berwarna terutama hitam dikarenakan matahari sedang mendekati titik terdekat dengan Bumi, dan mengakibatkan kenaikan suhu udara sampai empat derajat celcius," demikian isi pesan singkat yang beredar sejak Senin, (26/4/2010).
Bunyi SMS terdengar serius karena mengatasnamakan lembaga kompeten di bidang ini, yaitu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sehingga bisa dipastikan, mulai banyak masyarakat yang mempercayai isi pesan tersebut.
BMKG Membantah, Jangan Panik!
Menanggapi pesan berantai tersebut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) membantah pihaknya telah mengeluarkan peringatan untuk tidak memakai pakaian hitam selama empat hari ke depan.
Kepala Sub Bidang Peringatan Dini Cuaca Ekstrim BMKG Kukuh Ribudiyanto mengaku terkejut mendengar kabar tersebut dan langsung menyangkalnya. "BMKG tidak pernah mengeluarkan imbauan seperti itu," kata Kukuh saat dikonfirmasi, Senin (26/4/2010).
Jika pun mengeluarkan informasi terkait peringatan dini cuaca ekstrim, BMKG, menurut Kukuh, tidak langsung mengirimkannya ke masyarakat. "Biasanya kita share informasinya ke Pemerintah Daerah, bagian penanggulangan bencana alam, crisis center atau DPR. Atau jika ingin menyampaikan ke masyarakat, kami kumpulkan rekan-rekan wartawan untuk meneruskan ke mereka," terang Kukuh.
Menanggapi beredarnya pesan tersebut Kukuh meminta masyarakat yang terlanjur mengetahuinya agar tidak panik. Suhu panas paling ekstrim di Indonesia, menurut Kukuh, berada pada kisaran 36 hingga 37 derajat celcius. Bulan lalu, suhu rata-rata di Indonesia sempat mencapai 35 derajat celcius. Menurutnya, kondisi suhu paling ekstrim hingga 37 derajat sangat jarang, terakhir kali terjadi sekitar tiga tahun lalu.
"Perlu diketahui pula, peningkatan suhu sebesar 0,7 derajat saja memerlukan jangka waktu 100 tahun. Jika isi SMS itu menyebutkan terjadi peningkatan suhu sebesar empat derajat celcius, itu tidak benar. Tidak mungkin terjadi peningkatan suhu sebesar itu dalam waktu yang amat singkat," kata Kukuh.
Namun mengingat cuaca panas akhir-akhir ini memang cukup menyengat, Kukuh menyebutkan tidak ada salahnya mengikuti imbauan tersebut.
"Yang dikhawatirkan itu kan radiasi matahari dan sinar ultraviolet yang membahayakan. Tidak ada salahnya melindungi tubuh kita. Namun tidak perlu khawatir, meski mencapai derajat paling ekstrim sekalipun, tidak sampai membuat kita mati," selorohnya.
0 comments: